UKHTI AL MUSLIMAH
[SIAPA YANG MENYURUHMU
MEMAKAI JILBAB]
Ukhti ! pernahkah kamu menduga, bahwa mereka wanita
muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan
bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang
mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepadanya yang telah
menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai
warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilesterikan.
Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan
siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah .
“ Wahai Nabi katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka
mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)
Tidakkah ia megetahui bahwa ia mentaati perintah
penciptannya yang memberi rizki yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui
mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.
Firman Allah :
]
لله ما في السماوات وما في الأرض[
“ Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi” ( QS, 2 : 284)
Allah yang menciptakanmu:
]ذَلِكُمُ اللّهُ
رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ[ (102) سورة الأنعام
“ Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang patut di
sembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia
adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS ,6 : 102).
Yang memberimu nikmat :
]وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ
فَمِنَ اللّهِ [ (53) سورة النحل
“ Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah” ( QS, 16 : 53).
Yang mematikanmu :
]وَجَاءتْ
سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ[
(19) سورة ق
“ Dan datanglah sakaratul maut ( kematian ) sebanar-benarnya. Itulah
yang kamu selalu lari dari padanya” ( QS, 50 : 19).
Yang berfirman :
] يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ
وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ (30)وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ
بَعِيدٍ[ سورة ق
“ Pada hari ( ketika) kami berkata kepada neraka Jahannam: apakah kamu
sudah penuh ? dia menjawab : masih adakah tambahan ? ( QS 50 : 30-31).
Yang berfirman:
]يَوْمَ نَحْشُرُ
الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا (85)وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى
جَهَنَّمَ وِرْدًا [ سورة مريم
“ Hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Dzat
yang Maha Pemurah sebagai perutusan (yang terhormat), dan kami menggiring
orang-orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga” ( QS. 19 :
85,86).
Yang mengadili pada hari yang menakutkan:
]يَوْمَ تَرَوْنَهَا
تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ
حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ
اللَّهِ شَدِيدٌ[ (2)
سورة الحـج
“ Pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita
yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala
wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” ( QS.
22 :1).
Ukhti Al
Muslimah !
Tidakkah kau baca firman Allah :
}وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ
يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ
زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى
جُيُوبِهِنَّ [ (31) سورة النــور
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya
kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah
mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).
Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada
orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin
disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan
penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari
meriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata :
يرحم الله النساء المهاجرات الأول لما أنزل الله
“ Semoga Allah merahmati
wanita-wanita pertama yang berhijrah( muhaajiraat), yaitu ketika Allah
menurunkan firmanNya :
]
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ [
شققن مروطهن فاختمرن بها.
“ Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam
mereka” ( QS. 24 : 31).
(mereka langsung merobek ordeng
mereka untuk dijadikan jilbab).
Ukhti Al Muslimah !
Janganlah berkata : “ Kita bukan mereka” bagaimana
mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai ? jangan kau heran ! seorang
penyair berkata :
تشبهوا بالكرام إن لم تكونوا مثلهم
إن التشبه بالكرام فلاح
Contohlah mereka walau tidak persis dengan
mereka.
SebabMencontoh orang yang mulia itu keberuntungan
Ukti Al Muslimah !
Tidakkah engkau baca firman Allah tentang para istri
Nabi r :
]
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ
أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ [
(53) سورة الأحزاب
“ Apabila kamu meminta sesuatu ( keperluan ) kepada mereka (istri-istri
Nabi r) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci
bagi hatimu dan hati mereka”(QS. 33 : 53).
Lebih suci dari hati siapa, wahai ukhti ? lebih suci
dari hati istri-istri Nabi, ( ummahattul mu’minin). Lebih suci bagi hati para
sahabat Nabi, umat yang terbaik setelah Nabi r?
Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang?. Apakah
Dzat Yang Menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan
hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?.
Ukhti Al Muslimah :
Allah berfirman :
]يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ
قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ
مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ
اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا[ (59) سورة الأحزاب
“ Wahai Nabi r katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri
orang beriman: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS. 33 :
59).
Ibnu Abbas berkata : “ Allah Y memerintahkan istri-istri orang beriman, apabila
keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas
kepala dengan jilbabnya”.
Allah Y memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal
tersebut di atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci.
Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang- orang yang jahat.
Coba kau perhatikan: siapa yang lebih sering digoda
dan diganggu lelaki di jalan ? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah (
jahiliyah modern).
Perhatikan firman Allah di bawah ini :
]وَالْقَوَاعِدُ مِنَ
النِّسَاء اللَّاتِي لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَن
يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَن يَسْتَعْفِفْنَ
خَيْرٌ لَّهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ[
(60) سورة النــور
“ Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti ( dari haid dan
mengandung) yang tidak ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan
pakaian mereka tanpa (bermaksud)
menampakkan perhiasan. dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24 : 60 ).
Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua
yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih
utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan
syarat berlaku sopan ( Islamy ).
Al Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk
memakai jilbab ( hijab ) dan
mengharamkan bersolek ala jahiliyah (tabarruj).
Ukhti Al Muslimah!
Dengarlah kata ibunda kalian, Ummul Mu’minin ketika
bertanya kepada Nabi r :
سألت النبي r كيف يصنع النساء بذيولهن ( أسفل الثياب ) قال :
يرخينه شبرا، قالت : إذا تنكشف أقدامهن، قال : يرخينه ذراعا لا يزدن عليه. متفق
عليه
“ Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka? Nabi r bersabda :
Hendaklah ia turunkan satu jengkal ( dari mata kaki ) Ummul Mu’minin berkata :
“ kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah” Nabi bersabda : “
turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan” ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Subhanallah! Ummahatul Mu’minin meminta agar
diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak memendekkan (
menaikkan ke lutut bahkan ada yang ada di atasnya ) dan mereka tak peduli.
“ Nabi dan kitab suci kita melarang telanjang,
tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”
Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai
ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita
dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah Y untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga
kehormatan, kemuliaan, dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat
dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita
untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat, yang pada gilirannya ikut berperan
dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar