Selasa, 05 Juni 2012

Gerakan Kaltim Menggugat Boykot Pasokan Ponton Batu bara Keluar Kaltim


SAMARINDA,PAKELONAN POST, sekitar 100 orang massa dari berbagai macam organisasi dilengkapi dengan atribut bendera dan poster berisi kritik juga kecaman dari masing-masing ormas serta okp tadi pagi (30/5)meramaikan aksi boykot ponton batu bara yang dilakukan oleh GKM (Gerakan Kaltim Menggugat) mereka terdiri dari mahasiswa, gabungan ormas dan okp sekalimantan timur. Beberapa diantaranya adalah perwakilan dari Senat Untag, Unmul, KNPI Viktor, Lira, Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu, LPADKT, HIMA KUKAR, LKK, dan beberapa ormas lainnya. Aksi ini dimulai pada pukul 10.00 dan bertempat di titik kumpul di depan halaman kantor Gubernur. Viktor yuan selaku kordinator lapangan menyatakan bahwa aksi ini digelar sebagai salah satu bentuk perjuangan rakyat kaltim dalam menuntut hak-haknya serta peringatan kepada pusat agar dapat meninjau kembali rencana kebijakan terkait dengan pembatasan kuota BBM di kaltim. Ia menyatakan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat itu tidak adil dan sangat memberatkan karena kaltim yang notabennya sebagai daerah kaya yang banyak memberikan sumbangsih devisa dan pendapatan negara dari hasil sumber daya alam yang melimpah malah mendapatkan diskriminasi berupa pembatasan kuota bbm dibanding dengan kota-kota lainnya.

Dalam aksi siang tadi massa melakukan aksi Boykot pasokan batu bara keluar kaltim dengan menghadang dan menjaga jalur pasokan kapal ponton yang berisi muatan ton batu bara dari bumi kaltim yang akan dikirim ke pusat. Dengan menumpangi 8 buah kapal kelotok ditambah dengan 2 perahu speed boat Tepat dibawah jembatan Mahakam Massa berkumpul, menyisir dan swiping terhadap ponton yang akan mengirim batu bara kepusat, tetapi alih-alih mendapatkan ponton yang membawa muatan batu bara, sampai pukul 18.00 sore tadi tidak di temukan satu kapalpun yang melewati jalur sungai mahakam.
Memang suatu kenyataan pahit apabila ada suatu daerah yang mempunyai sumber daya alam dan dapat dikatakan sebagai salah satu daerah penghasil BBM malah mendapatkan pangkasan kuota bbm, maka semakin jelas jika ada anggapan bahwa kaltim adalah anak tiri dinegeri sendiri,bagaikan sapi perah yang selalu diambil susunya tetapi tidak pernah diperlakukan khusus oleh majikannya itu benar adanya.

Ironis memang melihat hal ini terjadi didaerah yang notabennya adalah kota penghasil minyak di Indonesia malah diberi batasan kuota. Penulis jadi teringat dengan kutipan presiden pertama kita yang pernah mengatakan bahwa “aku mampu memerdekakan indonesia karena yang kulawan adalah negara lain, tetapi tugas kalian akan lebih berat karena nanti yang kalian lawan adalah negara kalian sendiri” perkataan tersebut mengisyaratkan bahwa pada masa ini lah yang soekarno maksud untuk melawan negara sendiri, dalam hal ini adalah melawan oknum-oknum yang tidak bijak dan tidak santun dalam memberikan kebijakan yang bersifat vital. Mereka terlalu nikmat tertidur lelap dengan mimpi-mimpi indah mereka,maka kita berkewajiban untuk membangunkan mereka dari mimpi-mimpinya dan menyiramkan air pencerahan kepada mereka kaum elit politik yang berkuasa. Sudah saatnya masyarakat kaltim menuntut dan meminta hak-hak yang selama ini telah diperkosa dan disodomi oleh elit politik pusat melalui kebijakan-kebijakannya yang tidak pro rakyat. Ingat tuhan meminta kita untuk berperang maka rapatkan lah barisan dan lawan.(Choirul) JURNAL PEMUDA BERAU

Tidak ada komentar:

Blog Archive