Senin, 18 Juni 2012

Indonesia lupakan Pancasila Sebagai Karakter Bangsa


Smarinda, Mahasiswa Berau Post, Bertempat di Ballroom Hotel Swissbell Borneo siang tadi (16/06) telah dilaksanakan Kegiatan Simposium Pembangunan Karakter Bangsa yang bertema Pancasila dan Pendidikan Karakter Bangsa Sejak Dini.
Kegiatan ini digagas oleh ISC (Isran Noor Center) bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Lembaga Pendidikan, Penelitian, Pengabdian dan Perlindungan Masyarakat (LP4M). Prof. Dr. Jafar Haruna, M.si selaku ketua panitia dari kegiatan ini dalam sambutannya melaporkan bahwa kegiatan ini dihadiri sekitar 500 orang dari berbagai kalangan seperti, Gubernur kaltim diwakili oleh staf ahli bidang Polhukam, dari Dpr, Mahasiswa Unmul, Untag, Widyagama, beberapa kelompok bermain/PAUD, LSM, Tokoh Masyarakat, tokoh pemuda, politisi, dan tokoh agama serta tidak ketinggalan para kader dan simpatisan partai Demokrat. Ia dalam sambutannya menuturkan “saya sangat prihatin dengan keadaaan bangsa kita semakin hari semakin jauh akan nilai-nilai luhur pancasila. Kita semakin lama seakan semakin meninggalkan dan tidak pernah menerapkan nilai-nilai kebaikan tersebut dan tergerus oleh budaya budaya dari luar seiring dengan lajunya arus globalisasi, maka melihat fakta-fakta tersebut harapan dari setelah diadakannya pertemuan kita kali ini salah satunya yaitu kita semua sejatinya sebagai bangsa indonesia mampu kembali menjiwai makna dan nilai luhur dari pancasila dan menjadi manusia indonesi yang pancasilais seperti yang tercantum dalam Undang-undang pendidikan terkait dengan tujuan pendidikan di Indonesia, terlebih kita mampu untuk menerapkannya diberbagai bidang kehidupan sehari-hari” tuturnya.    
Gubernur kaltim dalam sambutannya yang diwakili oleh Bapak Letkol Yuda Pranoto selaku staf ahli dalam bidang polhukan menyampaikan permohonan maaf dan salam hormat dari bapak gubernur karena belum dapat menghadiri kegiatan yang sangat bermanfaat ini dikarenakan pada saaat yang sama  beliau sedang mendampingi mentri pertahanan, selain dari pada itu gubernur juga menyampaikan akan pentingnya kita sebagai bangsa Indonesia menjaga 4 pilar kehidupan bernegara yaitu, UUD, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Pendidikan bukan hanya menciptakan manusia indonesia yang cerdas, pintar dan terampil dalam bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi pendidikan juga mempunyai tujuan agar setiap warga negara mempunyai budi pekerti yang baik, ramah, santun, dan sopan dalam bersikap serta bertindak.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 ini disusun dalam 2 sesi pemaparan dari masing-masing nara sumber, adapun narasumber sesi pertama yaitu Bapak Sugeng Riyanto, S.Pdi dengan memaparkan materi tentang “Pendidikan Karakter Sejak Dini” bersama-sama dengan pemateri kedua Bapak Lampili Mudi, SH.Mm selaku Kepala Urusan Pembinaan Satuan Rescoba yang menyampaikan materi tentang “Pencegahan Penggunaan Narkoba Sejak Usia Dini”, sesi pertama ini dipimpin oleh moderator ibu Endang Dwi Suswaty sampai dengan Pukul 12.30 dan dilanjutkan ke sesi pemaparan kedua dengan narasumber Bapak Prof. Djafar Haruna, M.Si dengan moderator Ibu Nora.
Kegiatan siang ini di sambut hangat oleh peserta dan audiens yang memenuhi ruangan di hotel ini, terbukti dengan banyak nya peserta yang datang serta banyaknya peserta yang menghidupkan suasana kegiatan ini dengan saling berdiskusi, sharing serta sesi tanya jawab kepada narasumber. Andreas (Mahasiswa Unmul) menyampaikan pada kesempatan sesi tanya jawab kali ini bahwasanya pancasila Sebagai Pedoman hidup bangsa mempunyai peranan penting bagi pembentukan karakter bangsa yang seyogyanya sampai kapanpun harus dapat diterapkan dan diamalkan, “banyak pemimpin pada masa sekarang ini pak, yang sifatnya sudah jauh dari nilai-nilai luhur pancasila, maka jangan pernah salahkan kami sebagai kaum muda apabila kedepannya merasa terombang ambing dalam arus globalisasi, karena kaum tua dan pemimpin-pemimpin kita sekarang juga memberikan contoh yang tidak baik, semakin maraknya kasus korupsi adalah salah satu bentuk akibat dari warga negara yang tidak memegang teguh dan menerapkan nilai luhur dari pancasila” jelasnya.
Prof. Djafar sebagai Ketua Panitia Sekaligus narasumber ketiga dalam kesempatannya siang tadi menyampaikan bahwa dewasa ini kita semakin terombang ambing dalam kegamangan, “pada masa ini semakin rendah rasa hormat kita kepada orang lain, cara kita dalam bertutur kata sehari-hari dengan orang yang lebih tua, banyak menyimpang dari ajaran luhur pancasila, maka kita semua dalam forum yang berharga ini sepakat untuk bersama-sama merubah keadaaan yang jauh dari cita-cita luhur pancasila, bersama-sama berbenah dan mulai membangun, menjiwai, serta menjunjung tinggi kembali  Pancasila dalam kehidupan bernegara” ujarnya. Ditambahkan oleh Bapak Sugeng Riyanto bahwa Penerapan dan pengamalan nilai-nilai luhur pancasila memegang peranan penting akan Pembentukan Karakter Indonesia “bahwa majunya suatu negara terletak kepada bagimana karakter bangsanya dibangun” artinya bangsa indonesia memiliki pancasila yang dianggap sebagai pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mampu diterapkan dalam setiap sendi-sendi kehidupan sehari-hari sehingga cita-cita bangsa indonesia yang tercantum pada kelima sila pancasila itu dapat terwujud.(Choirul)

Tidak ada komentar:

Blog Archive